Tulisan










width=343


Keterkaitan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


dengan Kota Rendah Karbon (KRK)


1 Februari 2023


Oleh: Syayuti


Kabid Layanan E-Government


Emisi karbon menjadi salah satu penyebab perubahan iklim di dunia. Proses ini dapat berdampak pada lingkungan hidup, kesehatan manusia, hingga menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK). Pemerintah Jokowi akan menurunkan emisi karbon 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030.


Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuan Conference of the Parties (COP) 26 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Glasgow, United Kingdom. Apa Itu Emisi Karbon? Emisi berhubungan dengan proses perpindahan suatu benda. Menurut Cambridge Dictionary, emisi adalah sejumlah gas, panas, cahaya, dan lain-lain yang dikirimkan keluar. Kata ini sering digunakan untuk menyebut emisi panas, emisi cahaya, hingga emisi karbon. Lantas, apa itu emisi karbon? Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti CO2, solar, LPJ, dan bahan bakar lainnya. Dalam arti sederhana, emisi karbon adalah pelepasan karbon ke atmosfer. Emisi karbon menjadi kontributor perubahan iklim bersama dengan emisi gas rumah kaca. Emisi gas yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini mengakibatkan peningkatan suhu di bumi secara signifikan.


Penyebab Emisi Karbon!!! Emisi karbon disebabkan oleh aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung karbon. Untuk mengetahui besaran emisi, maka dilakukan pengukuran jejak karbon. Melansir Ensiklopedia Britannica, jejak karbon merupakan jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang berkaitan dengan segala aktivitas seseorang atau entitas lain seperti bangunan, perusahaan, negara, dan lain-lain. Jejak karbon berasal dari jejak ekologis yang merupakan ukuran dampak terhadap lingkungan yang dinyatakan sebagai jumlah lahan yang dibutuhkan untuk mempertahankan sumber daya alam. Konsep jejak karbon juga sering mencakup emisi gas rumah kaca lainnya, seperti metana, nitrous oxide, atau chlorofluorocarbons (CFC). Emisi karbon juga disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil di bidang manufaktur, pemanasan, dan transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk menghasilkan listrik untuk keperluan barang dan jasa yang dikonsumsi.


Dampak Emisi Karbon!!! Sebuah studi global tentang emisi karbon yang diterbitkan dalam Jurnal Sustainability mengungkapkan, peningkatan emisi karbon telah menyebabkan kekhawatiran yang signifikan di antara negara-negara seperti China, Amerika Serikat, Rusia, India, Uni Eropa, dan Jepang sebagai penghasil emisi karbon terkemuka dunia. Emisi karbon berdampak terhadap perubahan iklim global. Beberapa studi penelitian emisi karbon telah menarik perhatian para peneliti karena iklim global yang berubah dengan cepat. Para peneliti berhasil mengungkap bahwa emisi antropogenik dari satu triliun ton karbon cenderung menyebabkan peningkatan suhu global sebesar dua derajat Celcius.


Cara Mengurangi Emisi Karbon!!! Telah menjadi pemahaman umum bahwa pengurangan emisi karbon merupakan pertukaran antara pembangunan ekonomi dan perlindungan terhadap kelangsungan planet bumi, yang sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Infrastruktur komunikasi di abad ini telah dimungkinkan berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Peningkatan pengetahuan tentang peluang jalan keluar rendah karbon melalui TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) akan membawa kita pada pemahaman bahwa TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bersama pengembangan KRK (Kota Rendah Karbon) juga bagian tidak terpisahkan dari upaya penanganan perubahan iklim.


 


Pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi


Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 15 persen emisi karbon global dapat dikurangi dengan jalan keluar TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) rendah karbon pada 2020. Terdapat 2 (dua) karakter penting dari pengembangan rendah karbon berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), yaitu:



  1. Jalan keluar teknologi informasi dan komunikasi terkadang menghasilkan pengurangan karbon transformatif. Salah satu alasan kurangnya jalan keluar TIK dalam strategi perubahan iklim adalah masih kurang dikenal. Sebagian besar pengambil keputusan berfokus pada pengurangan bertahap dari sumber emisi utama. Namun saat ini, perusahaan telah banyak yang mencari jalan keluar cerdas yang menghemat biaya dan mengurangi emisi karbon. Meteran listrik cerdas dapat membantu rumah tangga, sistem transportasi cerdas dapat mengurangi kebutuhan keseluruhan transportasi, e-health dapat mengirimkan hasil pemantauan jarak jauh kepada dokter.